Belajar dan Berwisata di Lembah Krepyak

belajar dan beriwsata di lembah krepyak

kabarpare.com II kabardesa – Sumber air atau mata air adalah penopang kehidupan masyarakat pedesaan. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tapi juga untuk mengairi sawah, ladang dan perkebunan mereka. Mungkin karena begitu vitalnya fungsi mata air bagi masyarakat desa, nenek moyang kita banyak yang mensakralkan mata air, sumber atau pun biasa disebut sendang. Bukan hanya karena hal mistis, namun upaya agar anak-cucunya menjaga mata airnya.Berangkat dari kondisi tersebut, pemuda Dukuh Centong Desa Langenharjo bernama Galih Dewa, menginisiasi warga untuk gotong royong memperbaiki sumber atau mata air desa yang akrab disebut Sumber Urip oleh warga sekitar.

Sumber Urip di kawasan wisata Lembah Krepyak
Urip di kawasan wisata Lembah Krepyak

Seiring perkembangan zaman, banyak sumber air mengalami penambahan fungsi. Bukan hanya sebagai penyedia air, tapi juga sebagai tempat wisata. Begitu pun dengan sumber yang terletak di Dukuh Centong Desa Langenharjo Kecamatab Plemahan ini. Warga menamai wisata sumber air ini dengan sebutan Lembah Krepyak. Berangkat dari ide warga desa dan dukungan penuh pemerintah desa, kini Lembah Krepyak menuju wisata desa yang menarik. Wisata desa yang  sebagian besar dana pembangunannya berasal dari Dana Desa ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar dan Desa Langenharjo pada ke depannya.

Wisata desa ini menerapkan konsep wisata modern, namun tanpa merusak sumber airnya. Sebab sumber air di Lembah Krepyak ini menghidupi banyak warga di sepanjang aliran sungainya, baik warga Tegowangi, Puhjarak dan lainnya. Jadi, konsep alami dan modern berjalan beriringan.

Mas Galih Dewa sebagai pemuda Dukuh Centong di mana lokasi wisata ini berada merasa perlu melakukan kegiatan yang bisa mendukung program desa ini. Akhirnya ia berinisiatif mengadakan acara penghijauan dengan mengundang siswa pecinta alam SMAN 2 Pare. Kebetulan ia juga salah satu alumni sekolah tersebut.

Menurut Mas Galih, acara seperti ini ibarat peribahasa sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Satu sisi penanaman pohon baik untuk resapan air hujan agar sumber air tetap terjaga. Di sisi lain acara semacam ini menjadi media pembelajaran bagi siswa pecinta alam. Mencintai alam bukan sekedar mendaki gunung. Tapi termasuk juga penghijauan atau penanaman pohon. Satu pohon yang mereka tanam memiliki banyak manfaat untuk orang lain. Dan, manfaat lainnya dari acara ini adalah media promosi yang baik untuk wisata Lembah Krepyak.

Kegiatan penenaman pohin di kawasan Lembah Krepyak
Kegiatan penenaman pohin di kawasan Lembah Krepyak

Akhirnya pada Rabu 29 September 2021 kemarin, siswa SMAN 2 Pare bersama Mas Galih Dewa mengadakan acara penghijauan di lokasi wisata Lembah Krepyak. Para siswa belajar menanam pohon. Siswa SMA yang selama ini belajar online dengan gawai masing-masing merasa asing saat memegang cangkul dan sekop untuk menanam pohon. Beruntung pengelola wisata terutama Bapak Imam Mudhori dan Bapak Khanan membantu secara penuh acara tersebut. Memberi pelajaran tentang jarak tanam, dimensi galian tanah dan teknik menanam agar pohon yang di tanam bisa tumbuh maksimal.

Edukasi menanam pohon
Edukasi menanam pohon

Di era modern yang serba digital dan cepat seperti saat ini pelajaran langsung di lapangan seperti ini sangatlah berharga. Bahkan di akhir acara Pak Imam dan Pak Khanan selaku pengelola wisata dengan tangan terbuka mengundang masyarakat umum datang ke lokasi wisata tersebut. Bukan hanya untuk refresing tapi belajar bersama tentang alam.

__

Tim Kabar Pare

Recommended Articles