Pare Thrift Market (foto: Pare Street)

(Foto: Pare Street)

kabarpare.com || komunitas – Secara terminologi, thrift  berarti kegiatan membeli barang bekas. Menelusuri perjalanan sejarah, budaya thrift yang umumnya bergerak di komoditi sandang terbentuk sebagai perlawanan terhadap budaya fast fashion yang konsumtif. Budaya thrift  juga mengusung misi kepedulian lingkungan, yakni untuk menekan limbah tekstil dengan konsep reuse.

Pare Thrift Market (foto: Pare Street)
Pare Thrift Market (foto: Pare Street)

Di Indonesia, thrift memiliki sebutan berbeda di setiap daerah. Seperti orang Bandung yang menyebutnya dengan “cimol”, atau “awul-awul” bagi sebagian masyarakat di Jawa Timur. Yang lain, di kalangan orang Hitaan (Tapanuli Utara), thrift shop dikenal dengan istilah “burjer.

Pare Thrift Market  adalah perkumpulan pedagang barang thrift atau bekas seperti kaos, jaket, topi, sepatu atau aksesoris lainnya. Pare Thrift Market terbentuk secara tidak sengaja, atau bisa dibilang tanpa perencanaan yang matang, yakni pada saat acara halal bi halal di Bendolorkopi pada tanggal 27-29 Mei 2021 lalu. Acara itu sebenarnya adalah acara kumpul-kumpul  antar teman sepertongkrongan, ditambah perfom band serta DJ. Kemudian ada usulan,”nyapo gak diwei acara thrift? Kan akeh arek arek sing bakulan” (Kenapa tidak sekalian diadakan acara thrift? Kan teman-teman banyak yang jualan!”). Dari situ terbentuklah acara Pare Thrift Market Vol 1 yang hanya diikuti 10 toko atau thrift shop.

Pare Thrift Market (foto: Pare Street)
Pare Thrift Market (foto: Pare Street)

Melihat antusiasme pengunjung pada acara Pare Thrift Market Vol 1 kemudian kami bersepakat untuk membuat acara ini secara berkelanjutan. Akhirnya terselenggaralah Pare Thrift Market Vol 2 yang berlokasi di Kafe Joko Tingkir tanggal 16-18 Juni kemarin. Pada Pare Thrift Market Vol 2 ini diikuti oleh kurang lebih 20 thrift shop di Pare dan sekitarnya. Antusiasme pengunjung dan pembeli pun semakin besar disbanding sebelumnya.

Pare Thrift Market (foto: Pare Street)
Pare Thrift Market (foto: Pare Street)

Berbagai terobosan dan cara unik dilakukan para penjual guna menarik pengunjung yang datang. Biasanya di hari terakhir akan ada harga kusus yang menggugah selera belanja pengunjung, yang pada hari biasa harga sudah murah di hari terakhir akan ada harga yang lebih murah lagi. Murahnya murah. Selain itu akan ada Mystery Box, Mystery Box ini bisa ditebus dengan harga Rp.99.900,- saja. Apa isinya? Namanya juga misteri, jadi ya rahasia, bisa apa saja isinya. Yang jelas isinya bernilai nominal lebih besar dari harga tebus, bahkan mungkin bisa sampai 3x lipat dari harga tebus. Mystery Box ini harus dan wajib ditebus dengan uang yang pas, tidak boleh lebih atau kurang.

Pare Thrift Market (foto: Pare Street)
Pare Thrift Market (foto: Pare Street)

Mungkin ke depan di acara ini akan ada special perfom dari band-band atau hiburan lainnya, atau akan ada acara sharing ilmu tentang thrifting sendiri, mengundang pemateri untuk membahas tentang thrifting bahkan akan ada acara bongkar ball. Pokoknya ke depan akan kami usahakan semenarik dan semaksimal mungkin. Jadi jangan lupa hadir dan berbelanja pada acara Pare Thrift Market berikutnya serta ikuti media sosial kami di Instagram @parethrift.

__

*Admin Pare Thrift

 

Recommended Articles