Masih ingat nggak sih saat sore menjelang malam biasanya kita sering melihat penjual kue puthu dengan bunyi khasnya “tu, tu, tu” yang mirip klakson kereta api hehe. Sebut saja kue putu yang melegenda. Di tengah-tengah beraneka ragamnya jajanan masa kini, kue puthu tetap bisa kita temukan di beberapa tempat di Pare. Seoah menolak punah.
Uniknya Puthu
Apakah kalian mengira kalau kue ini berasal dari Bali? Sayang sekali, dugaan tersebut salah. Menurut asal-usulnya, dulu kue ini berasal dari Tiongkok dan berjaya sejak dinasti Ming. “Xian Roe Xiao Long”, penggambaran sesuai namanya berupa kue beras yang diisi dengan kacang hijau kemudian dikukus di cetakan bambu. Lambat laun kue putu ‘bertransformasi’ diubah oleh masyarakat Indonesia menjadi kue yang berisi gula merah dan ditambah parutan kelapa muda diatasnya.
Fakta Menarik
Disapa Pak Wahyu, fun fact sudah berjualan sekitar 15 tahun. Awal mulanya, dulu beliau sering membantu orang tuanya berdagang di Madiun dan merantau hingga bisa melanjutkan berjualan di Pare Kediri. Dan satu lagi cerita unik dari beliau, ternyata saudaranya yang berada di Caruban dan Cirebon juga membuka usaha serupa yaitu berdagang kue puthu. Mantap sekali lurr, jarang lho yang bisa merintis usaha dan bertahan hingga kini apalagi di tengah banyaknya gebrakan kuliner kekinian. Salut pak, semoga semakin lancar dan berkah.
Lokasi dan Harga
Terdapat beberapa menu isian puthu seperti isi gula merah ori, isi nangka, dan isi nangka plus gula merah dengan harga 1.200/biji. Oh ya, di sini kalian juga menjual klepon dengan harga 5.000/mika. Bapak Wahyu juga melayani Gofood dan juga Grabfood sobat, lebih praktis tidak perlu keluar rumah.
Jam berjualan dimulai jam 17.00 sore, stand jualannya biasanya tepat di depan SMP Dharma Wanita 1 Pare, yaitu di Jl. A. Yani Timur. Jadi kapan mampir ke sini? Rasanya dijamin endulita dan nampol di lidah, cobain aja!
___
*Widya Arum
Penyuka Jalan-jalan dan Makan-makan