Smadapala, Bukan Sekedar Kegiatan Ekstrakurikuler

smadapala kelud

Pagi itu, sekumpulan pemuda-pemudi terlihat berjalan mengitari sekitaran kawah Kelud, bukan untuk berolahraga atau sekedar selfie. Tapi mereka memungut sebanyak mungkin sampah plastik di lokasi tersebut. Diselingi canda tawa, pemuda-pemudi tersebut melakukan kegiatan yang mereka sebut SBSP (sapu bersih sampah plastik). Kegiatan ini adalah salah satu pembelajaran untuk anggota baru komunitas atau lebih tepatnya kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam SMA N 2 Pare, Kediri.

Smadapala, The Wingking, basecamp, atau  arek camp adalah sebutan untuk komunitas di kota Pare Kediri ini. Tapi sebutan arek camp adalah yang paling populer. Awalnya, bermula dari kegiatan ekstrakurikuler di SMA. Berkat besarnya ikatan batin antar anggotanya, sampai saat ini para alumni yang dulu pernah bergabung dengan ekstrakurikuler ini selalu menyempatkan hadir di setiap kegiatan Smadapala. Jadi, bisa dibilang Smadapala bukan lagi sekedar ekstrakurikuler tapi sudah menjadi komunitas pecinta alam di Kota Pare, Kediri.

Smadapala sama seperti kelompok pecinta alam lainnya yang identik dengan pendakian gunung. Namun pendakian gunung bukanlah kegiatan utamanya, karena itu jarang terdengar berita Smadapala menaklukan gunung-gunung tertinggi di Jawa, menggapai Seven Summit atau berita pendakian luar biasa lainnya.

Kegiatan utama Smadapala adalah tadabur alam, belajar tentang alam di alam bebas. Alam adalah guru terbaik merupakan salah satu moto yang tak asing bagi setiap anggota Smadapala.  Belajar tentang alam bebas tidak hanya di puncak gunung, tapi bisa di mana saja termasuk warung kopi.

Salah satu pembelajaran penting di Smadapala adalah SBSP atau sapu bersih sampah plastik. Sekecil apa pun sampah plastik akan memberi dampak terhadap lingkungan. Setiap anggota diwajibkan turut menjaga lingkungan minimal dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah plastik sembarangan. Kegiatan lebih lanjutnya dengan mengambil sampah plastik di lingkungan SMA N 2 Pare, juga selalu memungut sampah plastik di setiap kegiatan pendakian yang dilakukan.

Kegiatan kolektif membersihkan Sumber Kahuripan
Kegiatan kolektif membersihkan Sumber Kahuripan, Surowono

Tak jarang Smadapala ikut kegiatan kolektifan bersama komunitas lain di luar komunitas pendaki gunung atau pecinta alam. Misalnya belajar bersama dengan rumah baca Sang Sembung, ikut membersihkan sumber Kahuripan Surowono, dan lain-lain. Seriring berjalannya waktu Smadapala yang awalnya hanya ekstrakurikuler di sekolah kini berkembang menjadi komunitas besar dengan anggota yang sangat beragam. Bahkan tidak jarang berangkat dari ngopi bareng dengan sesama anggota Smadapala bisa menjadi ide usaha, atau kagiatan kreatif lainnya. Salah satu contoh adalah terbentuknya Yayasan Surya Panjalu Kediri yang bergerak di bidang pelestarian budaya di Kediri. Ide awal pendirian yayasan ini muncul saat acara ngopi lintas generasi di Smadapala. Termasuk Epicnesia Group yang saat ini menjadi partner Kabarpare juga berangkat dari Smadapala.

Secara administratif, syaarat mutlak untuk bergabung dengan Smadapala adalah tercatat sebagai siswa SMA N 2 Pare dan bergabung dengan ekstra pecinta alam. Namun Smadapala selalu terbuka kepada siapa pun untuk bekerja sama dalam kegiatan-kegiatan upaya pelestarian lingkungan.

___

*Aditya Yuni Prasetya

Owner Epicnesia Arsitek

 

 

 

Recommended Articles